News & Research

Reader

Stok Amerika Merosot, Minyak Berjangka Bergerak Lebih Tinggi
Thursday, May 09, 2024       05:54 WIB

Ipotnews - Harga minyak bergerak lebih tinggi, Rabu, setelah data menunjukkan stok minyak mentah Amerika menyusut pekan lalu karena penyulingan perlahan meningkatkan produksi menjelang driving season musim panas, sementara penguatan dolar membatasi kenaikan.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup menguat 42 sen, atau 0,5%, menjadi USD83,58 per barel, demikian laporan  Reuters,  di New York, Rabu (8/5) atau Kamis (9/5) pagi WIB.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, meningkat 61 sen, atau 0,8%, menjadi USD78,99 per barel.
Persediaan minyak mentah Amerika turun 1,4 juta barel menjadi 459,5 juta barel, pekan lalu, menurut data pemerintah, dibandingkan penyusutan 1,1 juta barel yang diperkirakan para analis dan data industri yang menunjukkan peningkatan 509.000 barel.
"Aktivitas penyulingan dan ekspor yang lebih kuat mendorong penurunan kecil pada persediaan minyak mentah, membantu mengurangi peningkatan besar pekan sebelumnya," kata Matt Smith, analis Kpler.
Tingkat pemanfaatan kilang meningkat 1 poin persentase menjadi 88,5% dari total kapasitas, namun masih lebih rendah dibandingkan tingkat 91% tahun lalu menjelang long weekend Memorial Day pada akhir Mei yang mengawali musim puncak permintaan bensin.
"Permintaan bensin masih di bawah 9 juta barel (per hari) menjelang dimulainya driving season musim panas. Situasinya cukup suram di sini," kata Bob Yawger, Direktur Mizuho.
Penguatan dolar, yang dipicu karena investor berspekulasi pada kinerja ekonomi Amerika yang lebih baik dibandingkan kawasan lain, membebani harga minyak mentah. Penguatan greenback mengurangi permintaan minyak dengan membuat komoditas dalam denominasi dolar itu lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Harapan akan adanya gencatan senjata di Gaza memberikan tekanan pada harga minyak dalam beberapa sesi perdagangan baru-baru ini, dan sejumlah analis mengatakan premi risiko pada minyak juga menurun.
Amerika meyakini perundingan gencatan senjata di Gaza bakal mampu menutup kesenjangan antara Israel dan Hamas. Direktur CIA Amerika, William Burns, melakukan perjalanan ke Israel, Rabu, dan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, kata seorang pejabat Israel. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM